Tafsir dan I’rab Surat Al-Insan Ayat 19: Keindahan Anak Surga dalam Al-Qur'an

Allah SWT berfirman:

"Yatufu 'alaihim wildanun mukhalladun, idza ra'aitahum hasibta hum lu'lu'an mansura."

(Artinya: Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka adalah permata yang bertaburan.)

Makna dan Tafsir

Ayat ini menggambarkan kenikmatan yang diberikan Allah kepada penghuni surga, yaitu orang-orang yang disebut al-abrar (orang-orang baik). Mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang abadi dalam kemuliaan, yaitu anak-anak kecil yang digambarkan dengan sifat polos, suci, dan kekal dalam keindahan mereka.

Makna Kata Kunci:

  • Wildanun mukhalladun: Wildan berarti anak-anak kecil, sedangkan mukhalladun bermakna abadi. Anak-anak ini adalah pelayan surga yang tetap muda selamanya, tak pernah menua atau berubah.
  • Lu’lu’an mansura: Anak-anak ini diibaratkan seperti permata yang bertaburan, sebuah penggambaran keindahan luar biasa yang membuat siapa saja yang melihat mereka merasa takjub.

Konteks dan Pesan Ayat

Him (mereka) dalam ayat ini merujuk kepada al-abrar, yang disebutkan dalam ayat-ayat sebelumnya. Mereka adalah orang-orang yang menjaga ketaatan kepada Allah dan memperoleh ganjaran surga dengan segala kenikmatannya. Ayat ini juga menekankan pentingnya amal saleh agar kelak kita termasuk golongan al-abrar dan dapat menikmati keindahan surga.

Pelajaran dari Ayat Ini

  • Kehidupan di Surga Dipenuhi dengan Kenikmatan Abadi: Allah memberikan gambaran detail tentang keindahan surga untuk memotivasi umat manusia agar senantiasa taat dan berharap akan ganjaran surga.
  • Kehadiran Anak-anak Kecil sebagai Pelayan Surga: Anak-anak kecil ini mencerminkan kesucian dan keindahan yang sempurna, menggambarkan betapa terhormatnya kedudukan al-abrar di sisi Allah.
  • Orang Tua Harus Berupaya Menjadi Al-Abrar: Ayat ini mengingatkan para orang tua untuk menjadi al-abrar agar dapat bertemu kembali dengan anak-anak mereka di surga.

Penjelasan Makna dan I'rab Ayat

1. Ayat: يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُخَلَّدُونَ

  • يَطُوفُ (Yatūfu): Fi'il mudhari' marfū', tanda rafa’ adalah ḍammah ẓāhirah pada huruf terakhirnya. Artinya: "Berkeliling" atau "mengelilingi".
  • عَلَيْهِمْ (Alayhim):
    • عَلَى (Alā): Harf jar (huruf yang membuat kata setelahnya menjadi majrūr).
    • هِمْ (Him): Ḍamīr (kata ganti) yang menunjukkan mereka (al-abrar), menempati posisi ism majrūr karena harf jar.
  • وِلْدَانٌ (Wildānun): Isim marfū’, tanda rafa’-nya adalah ḍammah ẓāhirah. Menjadi fa’il (pelaku) dari fi'il yatūfu.
  • مُخَلَّدُونَ (Mukhalladūn): Isim sifat (na'at) dari wildānun, marfū’, tanda rafa’-nya adalah wāw karena jamak mudzakkar sālim. Artinya: "Yang kekal abadi."

2. Ayat: إِذَا رَأَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَنْثُورًا

  • إِذَا (Idzā): Harf syarṭ (kata penghubung bersyarat) yang menunjukkan makna "apabila."
  • رَأَيْتَهُمْ (Ra'aytahum):
    • رَأَيْتَ (Ra’ayta): Fi'il māḍi mabnī ‘ala al-sukūn, karena bersambung dengan ḍamīr.
    • تَ (ta): Ḍamīr pelaku (fa'il), dalam posisi marfū‘.
    • هُمْ (Hum): Ḍamīr dalam posisi maf'ūl bihi.
  • حَسِبْتَهُمْ (Hasibtahum):
    • حَسِبْتَ (Hasibta): Fi'il māḍi mabnī ‘ala al-sukūn, karena bersambung dengan ḍamīr.
    • تَ (ta): Ḍamīr pelaku (fa'il), dalam posisi marfū‘.
    • هُمْ (Hum): Ḍamīr dalam posisi maf'ūl bihi pertama.
  • لُؤْلُؤًا (Lu’lu’an): Isim mansūb, tanda nasabnya adalah fatḥah ẓāhirah. Menjadi maf’ūl bihi kedua dari hasibta. Artinya: "Permata."
  • مَنْثُورًا (Manṡūrā): Isim sifat (na'at) dari lu’lu’an, mansūb, tanda nasabnya adalah fatḥah ẓāhirah. Artinya: "Yang tersebar."

Ayat ini memberikan harapan kepada umat Islam untuk senantiasa memperbaiki diri dan menjaga amal saleh. Kenikmatan surga dengan segala keindahannya adalah balasan bagi mereka yang bertakwa. Semoga kita termasuk golongan al-abrar yang dijanjikan Allah surga dengan segala kenikmatannya.

Tidak ada komentar untuk "Tafsir dan I’rab Surat Al-Insan Ayat 19: Keindahan Anak Surga dalam Al-Qur'an"