Martabat Tingkatan Huruf Isti'la'

بسم الله الرحمن الرحيم

لا إله إلا الله محمد رسول الله فى كل لمحة ونفس عددما وسعه علم الله

Dalam ilmu tajwid, setiap huruf hijaiyyah yang berjumlah 28 huruf memiliki sifat yang unik. Salah satu dari sifat-sifat huruf tersebut adalah al-Isti'laa', yaitu sifat yang menyebabkan huruf-huruf tersebut berbunyi tebal.

Istilah Isti'laa' digunakan karena ketika huruf-huruf ini diucapkan, sebagian pangkal lidah terangkat ke lelangit sehingga menimbulkan bunyi yang tebal. Ada tujuh huruf dalam kelompok Isti'laa': ط , ص , ض , ظ , ق , خ , dan غ. Imam Ibnu al-Jazariy telah menyusun susunan huruf Isti'laa' ini dalam kalimat:

خُصَّ ضَغْطٍ قِظْ

Martabat Tingkatan Ketebalan Huruf Isti'laa'

Huruf-huruf Isti'laa' ini memiliki lima tingkatan ketebalan, yang disusun berdasarkan keadaan dan bentuk huruf tersebut. Urutan ini dimulai dari tingkat ketebalan paling tinggi hingga yang paling rendah (bukan tipis), sebagai berikut:

• Martabat 1: Huruf Isti'laa' yang memiliki harakat fathah (di atas) dan diikuti oleh huruf Alif. Contoh: طَالَ, ظَالِمِينَ, صَالِحِينَ
• Martabat 2: Huruf Isti'laa' yang berbaris fathah saja tanpa diikuti huruf Alif. Contoh: صَلَحَ, خَلَقَ
• Martabat 3: Huruf Isti'laa' yang berbaris dhammah (di depan). Contoh: قُتِلَ, ظُلِمَ
• Martabat 4: Huruf Isti'laa' yang sukun (tidak memiliki harakat). Contoh: يَقْتُلُونَ, أَخْلَدَهُ
• Martabat 5: Huruf Isti'laa' yang berbaris kasrah (di bawah). Contoh: قِيلَ, يَصِفُونَ

Pentingnya Talaqqi dan Musyafahah dalam Memahami Perbedaan Martabat Huruf Isti'laa'

Perbedaan bunyi pada setiap martabat huruf Isti'laa' ini hanya dapat dikuasai melalui metode talaqqi, yaitu pembelajaran langsung dari guru secara musyafahah (tatap muka). Dengan cara ini, seorang guru yang kompeten dapat memperbaiki dan membimbing bacaan al-Qur'an kita, sehingga kualitas bacaan menjadi lebih tepat dan kita lebih yakin dalam membaca al-Qur'an sesuai kaidah tajwid yang benar, insya Allah.

Memahami ilmu tajwid dan memperbaiki bacaan al-Qur'an sebaiknya dilakukan dengan bimbingan langsung dari seorang guru, bukan hanya dari buku atau bahan bacaan. Al-Qur'an adalah mukjizat agung yang ditinggalkan oleh Rasulullah s.a.w. bagi umat yang ingin meraih kebahagiaan di akhirat kelak.