Menelusuri Hadis Perpecahan Umat Islam: Siapa Kelompok yang Selamat di Akhir Zaman?

Masalah perpecahan umat Islam di akhir zaman merupakan tema yang banyak dibahas dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Hadis-hadis ini memprediksi bahwa umat Islam akan terpecah menjadi beberapa kelompok, dan salah satu kelompok akan selamat, sementara sisanya akan dihukum. Dalam artikel ini, kita akan membahas kedudukan hadis tentang perpecahan umat Islam, apakah hadis tersebut sahih atau tidak, serta makna perpecahan dalam konteks hadis ini. Selain itu, kita akan membahas siapa kelompok yang dimaksudkan sebagai kelompok selamat.

1. Kedudukan Hadis Tentang Perpecahan Umat Islam

Hadis tentang perpecahan umat Islam terpecah menjadi beberapa kelompok, dan ada perbedaan dalam sanad dan matan hadis tersebut. Berikut ini adalah pemahaman tentang status sahih atau tidaknya hadis tersebut:

  1. Hadis yang menyebutkan umat terpecah menjadi 73 kelompok: Hadis ini memiliki status sahih. Hadis ini menyatakan bahwa umat Nabi Muhammad SAW akan terpecah menjadi 73 kelompok.
    Sumber: Hr. Abu Dawud, Sunan Abu Dawud, dari Abu Hurairah (No. 4597); Hr. at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, dari Abu Hurairah (No. 2642); Hr. Al-Hakim, al-Mustadrak, dari Abu Hurairah (No. 4577).
  2. Hadis dengan tambahan “semuanya di neraka kecuali satu”: Hadis ini dinyatakan hasan oleh banyak ulama. Ini menjelaskan bahwa seluruh kelompok umat Islam akan masuk neraka, kecuali satu kelompok yang selamat.
    Sumber: Hr. at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, dari Abdullah bin Amru (No. 2643); Hr. Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, dari ‘Awf bin Malik (No. 3990); Hr. Ahmad, Musnad (No. 19325).
  3. Hadis dengan tambahan “semuanya di surga kecuali satu”: Hadis ini banyak dinilai dha'if (lemah) oleh para ulama. Ini menyebutkan bahwa seluruh kelompok umat Islam akan masuk surga, kecuali satu kelompok yang tidak selamat.
    Sumber: Hr. Al-‘Uqaily, ad-Dhu’afa’ al-Kabir, dari Muhammad bin Marwan al-Qurasyi (No. 1465); Hr. Al-‘Uqaily, ad-Dhu’afa’ al-Kabir, dari al-Hasan bin Ali bin Khalid al-Laytsi (No. 2147).

2. Makna Perpecahan dalam Hadis

Makna perpecahan umat Islam dalam hadis ini dapat ditafsirkan dari dua perspektif utama, yakni konotasi hakiki dan konotasi majaz:

  1. Konotasi Hakiki: Artinya, umat Islam memang benar-benar terpecah menjadi 73 kelompok. Meski ada yang masuk neraka, mereka tetap dianggap sebagai umat Islam, tidak keluar dari agama ini. Hal ini dijelaskan oleh Imam al-Khaththabi dalam Ma’âlim as-Sunan yang menyatakan bahwa semua kelompok ini tetap merupakan umat Islam, meskipun ada yang masuk neraka.
    Sumber: Al-Khaththabi, Ma’âlim as-Sunan, Juz VII/4.
  2. Konotasi Majaz: Dalam hal ini, perpecahan bukanlah secara harfiah, tetapi lebih sebagai kiasan. Nabi Muhammad SAW memberi peringatan kepada umatnya untuk tidak berpecah-belah seperti umat Yahudi dan Nasrani. Angka 73 kelompok bukanlah jumlah pasti, tetapi lebih untuk menunjukkan banyaknya kelompok yang akan muncul. Konotasi ini mengingatkan umat Islam untuk tetap bersatu dan tidak mengikuti kelompok-kelompok yang akan membawa mereka ke neraka.
    Sumber: Hr. Hudzaifah al-Yaman, dalam al-Sahihah, hadits No. 3201 (as-Silsilah as-Sahihah).

3. Siapa Kelompok yang Selamat?

Kelompok yang selamat, dalam hadis ini, merujuk pada mereka yang berpegang teguh pada ajaran Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Dalam riwayat lainnya, kelompok ini sering disebut dengan “al-Jamâ’ah,” yang dapat diartikan sebagai Ahlus Sunnah wal Jamaah. Ahlus Sunnah wal Jamaah adalah kelompok yang mengikuti ajaran Nabi SAW secara benar dan tidak terpecah dalam berbagai aliran sesat.

Menurut riwayat, Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa kelompok yang selamat ini adalah mereka yang berada di atas jalan yang beliau dan para sahabatnya jalani. Dengan demikian, jalan yang harus diikuti oleh umat Islam untuk mencapai keselamatan adalah dengan mengikuti tuntunan yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan diteruskan oleh para sahabatnya.
Sumber: Hr. Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, dari ‘Awf bin Malik (No. 3991); Hr. Al-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, dari Abu Hurairah (No. 2640).

4. Penutup

Hadis tentang perpecahan umat Islam merupakan peringatan bagi umat Islam untuk tetap menjaga persatuan dan keharmonisan. Meskipun umat Islam terpecah menjadi banyak kelompok, yang selamat adalah mereka yang berpegang pada ajaran yang benar sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga persatuan dalam memahami ajaran Islam dan menghindari perpecahan yang akan menyebabkan umat Islam terjerumus ke dalam kesesatan.

Wallâhu a'lam.

Catatan: Referensi dan catatan terkait hadis-hadis yang disebutkan dalam artikel ini dapat ditemukan dalam berbagai sumber hadis sahih, seperti Sunan Abu Dawud, Sunan at-Tirmidzi, al-Mustadrak, dan lainnya. Selain itu, beberapa hadis yang disebutkan dalam artikel ini memiliki status yang berbeda-beda dalam penilaian para ulama.

Sumber-sumber: Sunan Abu Dawud, No. 4597 Sunan at-Tirmidzi, No. 2642 al-Mustadrak, No. 4577 Sunan Ibn Majah, No. 3990 Musnad Ahmad, No. 19325 al-‘Uqaily, ad-Dhu’afa’ al-Kabir, No. 1465 al-Khaththabi, Ma’âlim as-Sunan, Juz VII/4 Silsilah as-Sahihah, Hadis No. 3201

Tidak ada komentar untuk "Menelusuri Hadis Perpecahan Umat Islam: Siapa Kelompok yang Selamat di Akhir Zaman?"